Winnie The Pooh

Minggu, 09 Oktober 2016

TUGAS SOFTSKILL (TEKNOLOGI TERKINI)



PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
Mobil Tanpa Pengemudi

Disusun Oleh Kelompok 2    :

Desti Nurismawati                  12114776
Dewandra Sapto P                  12114863
Fadhil Dzulfiqar                      13114736
Farid Nurachman                    13114977
Faruk Albab                            14114011
Frida Riskianti                        14114389
Hadyan Ramadhan                 1D114084
Hanifah Awaliah                     14114758
Kelas          :        3 KA 13
Dosen         :        Eel Susilowati



JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2016/2017

ABSTRAK
Teknologi modern dunia otomotif telah mengambil langkah yang lebih jauh dengan menciptakan teknologi mobil tanpa pengemudi yang memungkinkan pengemudi mengendarai mobil tanpa kontak langsung dengan kemudinya. Dengan kemajuan ini tentunya akan membuat kehidupan semua orang menjadi lebih mudah. Namun terlepas dari kecanggihan teknologi itu, mobil otomatis ini juga pastinya memiliki kekurangan. Mengendarai mobil tak semudah yang dibayangkan, walaupun menggunakan mobil otomatis. Tentunya diperlukan juga sumberdaya manusia untuk mengendalikannya. Mesin tetaplah mesin, yang tetap membutuhkan seorang operator untuk mengendalikannya.
Beberapa mobil prototipe mobil otomatis memang telah diperkenalkan bahkan diuji cobakan. Setelah disempurnakan, teknologi mobil tanpa pengemudi akan sangat membantu pengendara untuk berkendara dengan aman. Hal ini khususnya sangat bermanfaat bagi orang-orang tua dan juga orang-orang dengan keterbatasan fisik. Melihat jumlah kecelakaan yang sebagian besarnya disebabkan oleh human error, sistem ini diharapkan mampu menyelamatkan jutaan nyawa. Teknologi juga dapat membantu sistem transportasi agar lebih efisien karena disinkronkan dengan lalu lintas sehingga dapat mengurangi kemacetan. Meskipun banyak keuntungan yang didapatkan dari sistem mobil tanpa pengemudi atau kemudi otomatis ini, hal yang menjadi hambatan adalah masalah teknis dan kerusakan sistemnya  sendiri. Komputer memang diketahui mampu bereaksi lebih cepat dan lebih cerdas dari otak manusia, tetapi komputer tetaplah barang elektronik yang bergantung pada  fungsi yang tepat untuk bekerja dengan baik. Jika ada sesuatu yang tidak beres dari fungsinya, maka tak pelak itu dapat menyebabkan bencana bagi pengguna. Jika teknologi mobil tanpa pengemudi benar-benar menjadi kenyataan, maka akan dibutuhkan analisis secara detail akan kesiapan seluruh fungsinya agar tak menyebabkan kesalahan fatal saat dikendarai.
 
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb
            Puji syukur atas kehadirat Tuhan YME karena atas karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah “Mobil Tanpa Pengemudi” yang merupakan bagian dari mata kuliah Pengantar Teknologi Sistem Cerdas. Dari makalah ini kami berharap pembaca dapat menambah wawasan dari salah satu teknologi terbaru yang mulai banyak diciptakan.
Kami berterimakasih kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing kami selama ini, tidak lupa juga kami berterimakasih atas segala pihak yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini.
Kami meminta maaf apabila ada kesalahan dalam pengenjaan laporan ini, kritik dan saran yang membantu sangat diharapkan dalam pekerjaan kami untuk kedepannya.
 Depok,           Oktober  2016

                                                                                                                              Kelompok 2


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat indrustri otomotif mengimprovisasi dunia otomotif dengan dunia teknologi. Salah satu contohnya teknologi yang sudah di terapkan di dunia otomotif adalah mobil tanpa pengemudi. Teknologi ini terbilang masih baru dan sudah nyata. Dengan mobil autonomous, pengemudi tidak perlu repot-repot lagi memegang kendali setir, cukup duduk manis di dalam mobil, pengemudi siap diantar ke lokasi tujuan. Tak hanya itu, mobil jenis ini akan melambat ketika berada dalam kondisi lalu lintas yang padat atau pun ada pejalan kaki.
Tak hanya bisa berjalan sendiri, mobil jenis ini juga bisa parkir dan mencari tuannya dengan mencari titik kordinat yang sudah ditentukan lewat bantuan satelit. Untuk itu, pada mata kuliah Pengantar Teknologi Sistem Cerdas akan kami bahas mengenai Mobil Tanpa Pengemudi..

1.2.      Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari mobil tanpa pengemudi ?
2.      Bagaimana cara kerja mobil tanpa pengemudi ?
3.      Apa dampak dari mobil tanpa pengemudi ?
4.      Siapa sajakah yang melakukan uji coba prototipe mobil tanpa pengemudi ?

1.3.     Tujuan

1.      Untuk megetahui pengertian dari mobil tanpa pengemudi.
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara kerja mobil tanpa pengemudi.
3.      Untuk mengetahui dampak dari mobil tanpa pengemudi.
4.      Untuk mengetahui siapa saja yang melakukan uji coba prototipe mobil tanpa    
pengemudi.


BAB II
ISI
2.1.    Pengertian Mobil Tanpa Pengemudi
Self Driving Car disingkat SDC adalah proyek yang melibatkan mobil otonom dan mobil listrik yang dilengkapi perangkat lunak .Mobil tanpa pengemudi yang tidak melibatkan setir dan alat mekanik lain seperti pedal gas, kopling maupun rem kembali diperkenalkan. Mobil tersebut dioperasikan di sekitar California dekat kantor Google di Mountain View. Mobil tersebut bisa dipanggil dengan menggunakan HP untuk menentukan lokasi penjemputan serta lokasi tujuan.
Proyek Gogole Driverless Car merupakan usaha ambisius oleh tim insinyur yang disponsori Google untuk membuat perangkat lunak kecerdasan buatan yang cukup kuat untuk memungkinkan mobil ( tanpa pengemudi ) untuk berkendara di jalanan. Yang terpenting, perangkat lunak buatan para insinyur ini diciptakan tidak hanya untuk menavigasi mobil sehingga tidak menabrak pembatas jalan atau masuk ke selokan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk menciptakan mobil yang dapat mengemudi di jalan dengan pengemudi lainnya, merespons seperti halnya seorang pengemudi merespons dan membuat keputusan layaknya seorang manusia. Dan sementara mobil tanpa pengemudi mungkin tampak seperti terinspirasi dari film futuristik, mereka sebenarnya jauh lebih mungkin diwujudkan daripada yang Anda pikirkan. Nevada, California, dan Florida semua mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan mobil tanpa pengemudi tahun ini.Salah satu keuntungan besar dari mobil tanpa pengemudi ialah mereka akan mentaati batas maksimum kecepatan, menjaga jarak aman dengan kendaraan lainnya. Jika ada satu hal yang tampaknya pasti tentang Google Driverless Car, itu adalah bahwa teknologi yang dikembangkan ini akan segera hadir ke showroom mobil di dekat Anda.
Mobil-mobil sejenisnya mungkin saat ini sedang dikembangkan oleh berbagai perusahaan elektronik seperti Samsung, Apple dan tentu saja perusahaan perusahaan mobil. Namun, hanya Google yang saat ini sudah melakukan berbagai uji coba secara nyata dan mempublikasikannya di YouTube. Untuk sementara, Google melakukan pengembangan untuk prototipe mobil tersebut di daerah Detroit.
Mobil ini menggunakan tenaga listrik yang bisa berjalan hingga 100 mil menggunakan berbagai kombinasi sensor dan software teknologi terbaru untuk mencari sendiri kondisi lingkungan di sekitarnya yang dikombinasikan dengan Google Maps dan GPS. Semua mobil dilengkapi dengan sistem navigasi satelit, radar, laser, dan camera 360o.

Software yang disematkan pada mobil bisa mengenali berbagai jenis objek mulai dari manusia, mobil, marka jalan, rambu-rambu, lampu lalu lintas, dan dapat mengenali berbagai hal yang ada di jalan termasuk juga pengendara sepeda dan lain-lain. Tidak hanya itu, mobil ini juga mampu mendeteksi pekerja jalan dan bisa menavigasi dengan aman mobil tersebut tanpa menyebabkan kecelakaan. Pada prototype terbaru, sensor yang disematkan pada mobil tanpa pengemudi mampu melihat ke segala arah hingga jarak 180 meter.
Mobil prototype baru ini tentu saja lebih lengkap dibandingkan dengan beberapa mobil yang telah di uji coba sebelumnya seperti Lexus maupun Toyota. Mobil tersebut saat ini masih dibatasi kecepatan maksimalnya hanya sebesar 40 km/jam.
Body mobil sudah dimodifikasi dan dibuat seaman mungkin di bagian depan, bemper mobil menggunakan busa, kemudian menggunakan kaca yang fleksibel agar aman untuk pejalan kaki maupun pengguna sepeda apabila terjadi kecelakaan.

2.3.    Dampak Mobil Tanpa Pengemudi

2.3.1. Dampak Positif
Mobil tanpa pengemudi ini dibuat sebagai alat transportasi yang aman bagi anak-anak, manula dan mereka yang tidak lagi sanggup mengemudi mobil sendiri. Google telah melengkapinya dengan sensor canggih yang hampir tidak memiliki titik buta. Bukan hanya itu, rangkaian sensor yang mobil tersebut miliki dapat membaca objek seluas dua kali lapangan sepak bola ke seluruh penjuru. Kemampuan ini sangat berguna untuk menavigasi jalan-jalan yang penuh dengan persimpangan. Mobil ini juga akan melaju dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam. Melihat jumlah kecelakaan yang sebagian besarnya disebabkan oleh human error, sistem ini diharapkan mampu menyelamatkan jutaan nyawa.

2.3.2. Dampak Negatif
Meskipun banyak keuntungan yang didapatkan dari sistem self-driving atau mobil tanpa pengemudi ini, hal yang menjadi hambatan adalah masalah teknis dan kerusakan sistemnya  sendiri. Komputer memang diketahui mampu bereaksi lebih cepat dan lebih cerdas dari otak manusia, tetapi komputer tetaplah barang elektronik yang bergantung pada  fungsi yang tepat untuk bekerja dengan baik. Jika ada sesuatu yang tidak beres dari fungsinya, maka tak pelak itu dapat menyebabkan bencana bagi pengguna. Dengan demikian, Jika teknologi self-driving benar-benar menjadi kenyataan, maka akan dibutuhkan analisis secara detail akan kesiapan seluruh fungsinya agar tak menyebabkan kesalahan fatal saat dikendarai. Dan beberapa peneliti yang bekerja di bidang ini sedang menyelidiki potensi kerugian untuk teknologi mobil tanpa pengendara. Mereka percaya bahwa mereka bisa membuat lalu lintas lebih buruk karena orang pada akhirnya akan menerima kemacetan karena tidak perlu mengendarai mobil mereka sendiri. Terlihat seperti kartun, mobil tersebut tidak memiliki kap mobil, dan roda yang terdorong ke sudut.
2.4.   Beberapa Prototipe Mobil Tanpa Pengemudi

2.4.1.      Google Driverless Car
Google Driverless Car merupakan proyek dari Google yang dipimpin oleh Sebastian Thurn. Ketika sahabatnya meninggal dalam kecelakaan mobil, dia men-dedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan orang lain dari kecelakaan mobil, sehingga dia membuat driverless car.
System ini menggabungkan informasi yang dikumpulkan dari Google Street View dengan Artificial Intelligence software yang menggabungkan input dari kamera video yang ada di dalam mobil, LIDAR (sensor optikal yang menggunakan laser untuk mengetahui jarak/posisi benda yang ada di segitarnya) sensor diatas kendaraan, radar sensor dibagian depan kendaraan, dan sensor posisi yang melekat pada salah satu dari bagian belakang roda untuk menentukan posisi mobil pada peta. Dalam system ini, batas kecepatan telah ditentukan dan disimpan pada peta serta dapat mempertahankan jarak dari kendaraan lain yang ada disegitarnya dengan menggunakan system sensor.
Meskipun berjalan secara otomatis, tapi bukan berarti manusia kehilangan control sepenuhnya atas kendaraan mereka. System ini menyediakan override yang memungkinkan pengemudi manusia untuk mengambil alih kendali seperti menginjak rem atau memutar roda, mirip seperti cruise control yang sudah terdapat pada setiap mobil.
Google telah menguji beberapa kendaraan yang dilengkapi dengan system ini, mengemudi sejauh 1000 mil tanpa adanya campur tangan atau control dari manusia. Google telah melakukan pengujian di daerah San Fransisco Lambard Street yang memiliki lalu lintas yang padat, Jembatan Golden Gate, Pasific Coast Highway, dan jalur lingkar danau Tahoe. Google lebih meningkatkan akurasi dari system ini agar dapat membantu mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas.

2.4.2. FROG (Free Ranging On Grid)
FROG (Free Ranging On Grid) technology adalah salah satu dari teknologi Driverless Car yang berasal dari Belanda. Kendaraan Frog dilengkapi dengan computer yang berisi peta wilayah dimana kendaraan tersebut beroperasi. Mobil ini menggunakan berbagai titik kalibrasi (landmark elekrtonik untuk kendaraan) di wilayah kerjanya. Kendaraan mulai dari lokasi yang dikenal dan menggunakan peta untuk menentukan rute tujuan. Kendaraan ini dengan sendirinya menyimpan semua jalur dan lokasi yang telah dilaluinya untuk nanti digunakan pada perjalanan selanjutnya.
FROG dapat digunakan untuk transportasi umum, penumpang tinggal menekan tombol pemanggil kendaraan. Ketika kendaraan FROG tiba, penumpang masuk dan menekan tombol untuk tujuan mereka menggunakan on-nboard computer, peta, dan titik kalibrasi. Kelemahan dari teknologi FROG adalah hanya dapat digunakan dalam area yang terbatas. Saat ini pengembangan sedang dilakukan agar FROG dapat digunakan dalam area yang lebih luas.

2.4.3.      Dennis Hong's Driverless Car
Seperti Google, yang lain juga telah sibuk mengembangkan sistem mengemudi otomatis. Seorang ahli teknik mesin dari Virginia Tech, Dennis Hong bersama timnya, juga mengembangkan sebuah prototipe kendaraan driverless untuk DARPA Urban Challenge. Tujuannya utuk membangun mobil bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik seperti buta dan cacat lainnya. Mobil ini dapat diprogram untuk melakukan perjalanan ke tujuan tertentu dan hanya memerlukan sedikit sekali bantuan dari pengemudinya.
Perusahaan pengembang teknologi robot, TORC, juga bekerjasama dengan Hong untuk NFB Blind Driver Challenge, sebuah kompetisi yang menampilkan kendaraan untuk digunakan orang buta. Hasilnya adalah sebuah prototipe mobil yang menggunakan sensor dan persepsi untuk kaum tunanetra agar dapat berinteraksi melalui antarmuka non-visual seperti sarung tangan getar yang menginformasikan mengenai kemudi, perangkat getar lain untuk informasi kecepatan, dan sistem yang menggunakan pola aliran udara terkompresi untuk menghasilkan gambar.

 2.4.4.Free University Driverless Car
Para peneliti dari Free University di Berlin, Jerman, juga mengembangkan kendaraan driverless yang diujicobakan di jalan-jalan ibukota. Mobil Volkswagen Passat yang dijadikan percobaan dioperasikan menggunakan sistem berteknologi tinggi dari satnav, elektronik, komputer, scanner, laser, dan kamera. Seperti teknologi lain yang dikembangkan Google dan Dennis Hong, teknologi dari Jerman ini bisa melihat rintangan, pejalan kaki, dan pohon serta bereaksi terhadap lampu lalu lintas.
Menurut kepala tim penelitian dari universitas ini, Raul Rojas, mobil ini bereaksi lebih cepat dengan lingkungannya daripada manusia. Rojas juga mengatakan bahwa teknologi ini tentunya akan membuat mengemudi di masa depan menjadi lebih aman. Tetapi masalahnya adalah jika kecelakaan terjadi, siapakah yang akan disalahkan? Pengemudi ataukah pembuat teknologinya?

2.4.5. BMW's New Driverless Car
Perusahaan otomotif asal Jerman juga tak mau ketinggalan. Mereka telah menguji teknologi driverless atau kemudi otomatis, dan sistemnya bekerja dengan baik. Mereka mencoba teknologi ini pada sebuah mobil tanpa pengemudi yang diprogram untuk melintasi jalanan antara kota Munich dan Nuremberg. BMW memanfaatkan sistem seperti cruise control untuk memonitor lalu lintas, satnav, lane departure warning, dan kamera belakang. Satu-satunya peran pengemudi di sini adalah ketika sistem kehilangan arah atau ketika tidak bisa membuat perhitungan lebih lanjut.
Meskipun sangat berguna, BMW mengatakan bahwa teknologi semacam ini tidak akan bisa diproduksi massal untuk masyarakat hingga beberapa dekade lagi. Hingga saat itu tiba, teknologi ini akan berkembang lebih jauh lagi dan sistem navigasinya akan mampu mendeteksi hambatan di sekitarnya seperti pekerjaaan jalan, peringatan batas kecepatan, dan zona sekolah.

2.4.6.   Tesla Model S 
                        Selama ini seperti yang sudah kita ketahui, produsen mobil listrik Tesla sedang ‘getol’ untuk mengembangkan teknologi autopilot yang diharapkan bisa dikembangkan untuk mobil produksi massal. Akhirnya setelah menempuh berbagai penelitian dan perancangan, sistem autopilot pada mobil Tesla siap untuk diterapkan pada mobil produksi massal. Saat ini sendiri, Tesla masih melakukan tahap pertama penerapan untuk teknologi autopilot pada mobil.

PENUTUP
 KESIMPULAN

1.      Teknologi mobil tanpa pengemudi memungkinkan pengemudi mengendarai mobil tanpa kontak langsung dengan kemudinya.
2.        Beberapa mobil prototipe mobil otomatis memang telah diperkenalkan bahkan diujicobakan, seperti Google Driverless Car, FROG (Free Ranging On Grid), Dennis Hong's Driverless Car, Free University Driverless Car, BMW's New Driverless Car, Tesla Model S.
3.      Teknologi mobil tanpa pengemudi akan sangat membantu pengendara untuk berkendara dengan aman. Hal ini khususnya sangat bermanfaat bagi orang-orang tua dan juga orang-orang dengan keterbatasan fisik dan juga kecelakaan yang disebabkan Human Error.


SARAN
1.      Jika teknologi mobil tanpa pengemudi benar-benar menjadi kenyataan, maka akan dibutuhkan analisis secara detail akan kesiapan seluruh fungsinya agar tak menyebabkan kesalahan fatal saat dikendarai.
2.          Komputer memang diketahui mampu bereaksi lebih cepat dan lebih cerdas dari otak manusia, tetapi komputer tetaplah barang elektronik yang bergantung pada  fungsi yang tepat untuk bekerja dengan baik. Jika ada sesuatu yang tidak beres dari fungsinya, maka tak pelak itu dapat menyebabkan bencana bagi pengguna

DAFTAR PUSTAKA