PALANG PINTU BETAWI
Salah satu kebudayaan betawi yang sampai saat ini masih sering kita jumpai di pelosok-pelosok ibukota, terutama pada saat hajatan pesta pernikahan masyarakat betawi. palang Pintu Betawi merupakan salahsatu budaya warisan leluhur yang dahulu kala tujuannya adalah untuk menunjukan kalu anak betawi itu adalah manusia yang memiliki ilmu bela diri yang mempuni. Selain itu juga anak Betawi pandai dalam ilmu Agama, dalam hal ini mengaji. Maka, dalam suatu pertunjukan Palang Pintu Betawi pastinya kedua belah pihak yaitu pihak mempelai wanita dan mempelai laki-laki saling adu keterampilan dalah hal ilmu beladiri yang biasa di sebut silat.
Bermula dari iring-iringan besan calon pengantin laki-laki menuju rumah calon pengantin perempuan. Di antara rombongan besan calon mempelai laki-laki ada tim hadroh/marawis yang menyandungkan sholawat dengan alat musik pukul dll. dan juga ada orang yang berpenampilan layaknya pendekar Betawi. Mereka biasa disebut jago yang nantinya bertugas untuk membuka Palang Pintu yang di persiapkan calon mempelai perempuan.
Sedangkan di pihak mempelai perempuan sudah menunggu rombongan penerima tamu dan juga pastinya ada orang-orang yang berpenampilan layaknya pendekar Betawi. mereka inilah yang di sebut dengan Palang Pintu. Untuk calon mempelai laki-laki, jika ingin menikahi calon mempelai perempuan, harus melewati mereka dulu dengan cara berkelahi atau adu keterampilan dalam ilmu sialt. Itulah syarat pertamanya. jika syarat pertama ini sudah di penuhi, maka calon mempelai laki-laki masih harus melalui syarat yang kedua. Yaitu menunjukan keterampilannya dalam hal mengaji atau membaca Al-Quran atau bersholawat yang bisa disebut dengan shalat sikeh. Jika kedua syarat ini bisa di penuhi, maka calon mempelai laki-laki dipersilahkan untuk masuk ke rumah calon mempelai perempuan untuk menikahi sang pujaan hati.
---Semoga bermanfaat---
